Bersama Menjaga Keselamatan
Sahara, Aljazair – Seperti diceritakan oleh Osa Kurniawan Ilham, MLN Field Manager bahwa tantangan yang dihadapi oleh semua lapangan minyak dan gas sebenarnya sama saja di seluruh dunia, tidak terlepas PT Pertamina Internasional EP (PIEP), salah satu anak perusahaan di Subholding Upstream Pertamina, yang melaksanakan operasi di Aljazair melalui PT Pertamina Algeria EP (PAEP). Safety adalah never ending battle, pertempuran yang tidak pernah berakhir. Keberhasilan hari ini tidak menjamin keberhasilan yang sama di keesokan harinya. Karena itu, zero Loss Time Incident (LTI) yang selama ini diraih oleh lapangan Menzel Ledjmet Nord (MLN) memang harus selalu disyukuri, tetapi tidak boleh menjadikan Perwira PAEP tinggi hati dan takabur sehingga lengah dan terlena.
Health, Safety, Security & Environment (HSSE) Management di MLN menggunakan dua pendekatan, yaitu Occupational Safety dan Process Safety. Occupational Safety Management menekankan pada pencegahan adanya incident atau accident yang tingkat keparahannya rendah atau medium tetapi sering terjadi. Sedangkan Process Safety Management menekankan pada pencegahan incident atau accident yang tingkat keparahannya tinggi tetapi sangat jarang terjadi.
Kedua pendekatan dilakukan bersamaan dan berfokus kepada hari ini. Artinya semua aktivitas hari ini harus bisa dikontrol dan dimonitor sedemikian rupa supaya semua resikonya bisa diketahui dan bisa ditekan serendah mungkin. Oleh karena itu, pemahaman terhadap visi dan misi MLN terkait HSSE menjadi kewajiban untuk dipahami oleh semua personel yang datang dan bekerja di MLN. Setelah pemahaman itu didapat, maka semua personel di MLN akan memiliki komitmen untuk bersama-sama mencegah dan menghindari adanya incident atau accident.
Beberapa indikasi bahwa personel MLN telah memiliki pemahaman terhadap Kebijakan HSSE di MLN misalnya:
- Setiap personel di MLN tidak akan mau mengerjakan pekerjaan bila tidak ada Izin kerja dari supervisornya.
- Setiap personel di MLN berhak menolak tugas yang diberikan bila ia tidak memiliki kompetensi untuk mengerjakannya.
- Setiap personel di MLN berhak menolak tugas yang diberikan bila tidak dilengkapi dengan Alat Pelindung Diri (APD) yang standar atau tidak memiliki peralatan yang memadai.
- Setiap personel di MLN berhak dan wajib menegur atau menghentikan pekerjaan yang tidak aman dan tidak boleh ada yang tersinggung bila pekerjaannya dihentikan karena alasan safety.
- Setiap personel di MLN berhak melaporkan apabila ada kondisi atau tindakan yang tidak aman untuk ditindaklanjuti oleh pihak manajemen terkait.
Karena adanya kontraktor atau personel yang keluar masuk MLN, maka mungkin belum tentu semua orang mendapatkan pemahaman yang sama. Maka fungsi kontrol dan supervisi mutlak harus selalu dilakukan di MLN untuk memastikan semua orang bekerja dengan aman:
- Memastikan semua pekerjaan sudah dilakukan Risk Assessment.
- Memastikan Permit to Work diperiksa dengan benar sebelum disetujui oleh Field Manager.
- Memastikan supervisi di lokasi kerja bahwa Permit to Work dan kelengkapan yang diminta selalu diikuti oleh eksekutornya.
- Memastikan inspeksi semua peralatan yang akan digunakan.
- Spot inspection atau audit dilakukan secara berkala, terutama kepada specific job yang memerlukan perhatian lebih di hari itu
- Menunjukkan perhatian manajemen MLN dengan secara rutin melakukan site patrol, Management Walk Through (MWT), forum komunikasi ke personel dan sebagainya.
- Melaksanakan pertemuan bulanan untuk Loss Prevention Committee untuk memonitor kinerja Occupational Safety maupun Process Safety.
Hal-hal di atas didukung oleh karakteristik personel di Aljazair yang memang lebih terbuka, lebih mudah menyampaikan pendapat/keluhan/protes dan terbiasa lebih mudah menghentikan pekerjaan atau melakukan Emergency Shut Down (ESD) Plant bila dari assessment awalnya dianggap berbahaya. Beberapa kali Central Control Room (CCR) operator menekan tombol ESD Plant karena dari pengamatannya ada indikasi yang mencurigakan.
Tindakan reward and consequence juga diterapkan secara konsisten di MLN. Beberapa tindakan yang tidak aman dilaporkan kepada manajemen untuk dilakukan pemeriksaan berjenjang sesuai dengan prosedur HR di MLN. Begitu pula sebaliknya, personel di Aljazair juga lebih mudah menyampaikan aspirasinya meminta reward apabila ada hasil positif yang didapatkan dari kinerjanya. Karena itu sejumlah suvenir atau hadiah dalam bentuk barang harus selalu disiapkan dalam jumlah yang cukup di lapangan MLN untuk memberikan apresiasi kepada personel lapangan MLN yang berkontribusi di atas rata-rata pada aspek HSSE-nya.
Demikian pula kebijakan perusahaan untuk secara berkala memberikan HSSE appreciation dalam bentuk special gift atau incentif terbukti berkontribusi untuk menumbuhkan kesadaran pada personel MLN untuk selalu menjaga kinerja HSSE-nya. Karena itu kebijakan ini perlu dilanjutkan untuk mendapat persetujuan di setiap CDG meeting untuk mendapatkan alokasi budget-nya.
Seperti yang ditulis di awal, HSSE is a never-ending battle, maka isu HSSE management ini juga harus selalu dijalankan secara konsisten, adaptif, kreatif dan kolaboratif mengikuti perubahan yang terjadi di MLN baik secara personel, organisasi atau kebijakan regulasi di Aljazair. Terutama karena negara ini memiliki empat musim yaitu dingin, semi, gugur dan panas, serta dengan adanya badai pasir (sandstorm) di setiap masa pancarobanya, maka karakteristik khusus operasi di MLN perlu ditangani agak berbeda dengan di tempat lain, terutama di Indonesia.